Sisi Lain (EPISODE 1)



No name...

Mentari pagi tetap terbit dari timur, aktifitas Naira tetap sama pula. Bangun pagi, membersihkan diri, dan mengambil air wudhu untuk beribadah dan berkomunikasi dengan yang Maha Kuasa. 

Handphonenya berdering ketika rakaat pertama, Naira tetap melanjutkan shalatnya. 
Ketika selesai, dicek Handphone-nya. Terlihat nama Ibu pada layar Hp-nya (panggilan tidak terjawab..).
Naira anak pertama dari 3 bersaudara, dia memilih untuk tinggal sendiri di Ibukota. 

Kedua orang tuanya bercerai sejak dia kelas 3 SD, lalu Ayahnya menikah kembali disaat yang sama, saat dia duduk dibangku sekolah Dasar dan menetap di Bogor. Sementara itu, Sang Ibu (kandung) juga lagi tanpa kabar dan tidak tahu tinggal dimana. 

Naira berusaha untuk tetap melapangkan dada, semua ingatannya kembali pada masa itu. 
Dia menelpon kembali orang yang tadi menghubunginya. Nada dering berbunyi didalam keheningan ruangan. 
Diujung sana, wanita muda mengangkat telephon-nya.

"Assalamualaikum Na, bagaimana kabarmu?" ucap wanita muda itu. 
"Waalaikumsalam Bu, Naira baik-baik saja. Apakah ada hal penting hingga Ibu menelpon saya? " 

dengan nada hati-hati menjawab pertanyaan sang Ibu. (Saya adalah sapaan untuk orang asing yang baru berkenalan).

"Ayah sakit Nai, dia ingin bertemu denganmu. Dapatkah kamu pulang?" 

"Bisa, selama saya diijinkan untuk masuk kerumah tersebut"
Jawan Naira dengan nada tegas.

"Pulanglah, disini keluargamu"
 
nada berganti dengan suara berat yang selalu Naira rindukan. 
"Baik, saya tutup telponnya." 

Perbincangan tersebut pun terputus dengan sepihak. Karena Naira tidak sanggup menahan air mata, air mata yang dia bendung ketika mendengar kalimat pulanglah, disini keluargamu.

Naira bangkit dengan menyemangati diri sendiri, 

"Nai, kamu itu kuat. Lupakan yang lalu dan beri semua kesempatan untuk tidak terulang kembali !!!."
Naira sosok gadis yang kuat, tidak takut sendiri, dan percaya akan Allah yang sangat menyayanginya.


---BERSAMBUNG--- 
(episode 1)

Penulis : "R"

Posting Komentar

0 Komentar