Pemetik Rambutan dan Nini




CERITA KILAS

"HARI ITU

cuaca panas tapi berawan cerah, sembari duduk dan memandang sekeliling rumah tampak seorang anak kecil berlarian menghampiri seorang kakak. Anak kecil (laki-laki) itu berumur 8 tahun. Dengan celana pendek, sendal sellow (swalow) dan kaos dalam warna putih masih melekat di badannya. Dia teriak, sambil tertawa tegas. 

"Mba, ini rambutan buat mba Tia. Tadi mas Weng yang metik."

Dengan nada tergesa-gesa si anak kecil menyodorkan rambutan dengan tangan kanannya.
Lantas, pertanyaan segera diajukan,

"Pohon Rambutan yang mana Dan?" (nama anak kecil itu Azdan)

"Itu mba, dibawah. Deket jalan". 

Lalu anak kecil itu segera berlari, menuruni anak tangga (jalan umum rumah dataran tinggi).

Lalu, Lia bertemu Eyang atau sebutan tersohornya "Nini". Ni, menghampiri Lia yang sedang duduk di depan rumah.
"Kamu lagi dirumah Ndo?" tanyanya pada Lia.

"Iya Ni. Oh iya, ini rambutan Ni, manis, cuman gak ngelupas total. Tapi enak. Cobain dah Ni." 
sembari memegang seiket rambutan dan mencoba menawarkan ke Nini.


Lalu si Nini tertawa, 
"Walah, itu kan rambutan Nini, ngapain nawarin ke Nini. Itu pohon di bawah  lagi dipanen sama si mas Weng."

Mendengar jawaban spontan dari Nini, Lia jadi malu dan akhirnya memakan rambutan tersebut sendirian sembari ngobrol ringan sama Nini.

Selang beberapa menit, si Azdan datang lagi. Kali ini kaos putih di badannya dipakai buat nampung (menadahi) rambutan yang baru dipetik. 
Sehingga nampak mukanya yang coklat, menampakan letih sekaligus bahagia dapat rambutan mateng-mateng. 

Kemudian, dia berhenti di depan Tia dan Nini. 
Ucapan tulusnya kelur dari anak kecil ini, 

"Mba mau rambutannya lagi gak?, Ni terimakasih ya rambutannya."

Lucu sekali logat jawa bocah ini. Sudah berlarian, naik turun dan masih mau nawarin buah rambutan yang baru di petiknya. Bahkan, dibandingkan dengan yang ditadah di kaos, rambutan yanag di kasih ke Lia jauh lebih banyak.

Lantas Lia menyaut, 
" Udah Dan, makasih yah. Mas Weng mana?"
Tiba-tiba si Mas datang dari belakang arah Lia duduk.

"Ni, makasih rambutannya, itu yang buat Nini saya taruh di deket pohon. Nanti sekalian di ambil kan Ni."
Ucap mas Weng

Si Nini yang lagi duduk, buru-buru teriak kenceng
"Loh, kalian ini gimana, udah manjat tinggi-tinggi malah bawa sedikit. Bawa yang banyak buat di bagi-bagi, Nini mah sedikit aja. Gih ambil tambahan lagi." 

Mas Weng, yang sembari memegang galah, kembali turun dan mengambil rambutan tambahan. Sementara anak kecil itu masih berdiri menunggu mas Weng. 

Tidak lama setelah itu, mereka pamit pulang dan "Terimakasih mas Weng," ucap Lia

"Iya mba, terimakasih juga Ni". 
Jawab mas Weng yang dibarengi terimakasih ke Nini yang sedari tadi duduk berhadapan dengan Lia.


Note :
"Seberapapun kamu sekolah, setinggi apapun, tata krama pada yang lebih sepuh harus tetap di utamakan. Orang tua memang tidak sepaham kita dalam memainkan keyword google, youtube, ig atau lainnya. Tapi, jauh dari semua itu, mereka pernah belajar dalam kehidupan yang lebih panjang dari usia kita. Jadi orang tua itu siapa?

Mba Lia atau si Nini?? ahhaha"


Jakarta, 7 April 2020
23:47 WIB


Lilis Setiani 

Posting Komentar

0 Komentar

Postingan Unggulan